- PALASETA OPEN DONATION
- PALASETA OPEN DONATION #LAWANCOVID-19
- Open Recruitment
- memperingati hari ulang tahun Mahasiswa Pecinta Alam PALASETA STMIK Bani Saleh yang ke - 20 tahun
- Mubes dan Temu Kangen
- HUT KE-XVIII PALASETA STMIK Bani saleh
- JUARA PALASETA CLIMBING COMPETITION 2017
- KEJUARAAN PANJAT DINDING
- Havidz"moly"akbar Ketua Umum baru PALASETA terpilih
- Palaseta yang membuat saya Bisa?
Sekelumit Tentang Rock Climbing
Berita Populer
- Teknik Dalam Penelusuran Gua
- Sekelumit Tentang Rock Climbing
- CONTACT PERSON GUNUNG-GUNUNG INDONESIA
- Terjadinya Gua Dan Jenisnya
- Sejarah Penelusuran Gua
Berita Terkait
Kelas 5
Kelas ini dibagi menjadi 11 tingkatan (5.1 sampai 5.14), di mana semakin
tinggi angka di belakang angka 5, berarti semakin tinggi tingkat
kesulitan tebing. Pada kelas ini, runners dipakai sebagai pengaman.
Kelas A
Untuk menambah ketinggian, seseorang pendaki harus menggunakan alat.
Dibagi menjadi lima tingkatan (A1 sampai A5). Contoh : Pada tebing kelas
5.4 tidak dapat dilewati tanpa bantuan alat A2, tingkat kesulitan
tebing menjadi 5.4 – A2.
Grade
Merupakan ukuran banyaknya teknik pendakian yang diperlukan. Faktor rute
yang sulit dan cuaca buruk dapat menambah bobot grade menjadi lebih
tinggi. Sebagai contoh, tebing kelas 5.7 yang rendah dan dekat dengan
jalan raya, mungkin akan mempunyai grade I (satu). Pembagian grade
adalah sebagai berikut.
tabel 1. pembagian grade
IV. ETIKA DAN GAYA DALAM PANJAT TEBING
A.ETIKA
Menurut KUBI, etika berarti nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat. Pelanggaran terhadap suatu nilai biasanya tak akan mendapatkan sanksi yang legal. Dan antara suatu masyarakat dengan masyarakat lain sering kali mempunyai etika yang berbeda terhadap suatu hal yang sama.
Di antara masyarakat pemanjat, juga terdapat etika yang kerap
berbenturan. Suatu contoh adalah ketika Ron Kauk membuat suatu jalur
dengan teknik rap bolting di kawasan Taman Nasional Lembah Yosemite,
Amerika Serikat. Kawasan pemanjatan ini terkenal sebagai kawasan
pemanjat tradisional dan mempunyai peraturan konservasi alam yang ketat.
Pembuatan jalur dengan cara demikian tak dapat dibenarkan oleh para
pemanjat tradisional di kawasan ini, di antaranya adalah John Bachar.
Bachar menganggap bahwa se
Video Terkait:
