- PALASETA OPEN DONATION
- PALASETA OPEN DONATION #LAWANCOVID-19
- Open Recruitment
- memperingati hari ulang tahun Mahasiswa Pecinta Alam PALASETA STMIK Bani Saleh yang ke - 20 tahun
- Mubes dan Temu Kangen
- HUT KE-XVIII PALASETA STMIK Bani saleh
- JUARA PALASETA CLIMBING COMPETITION 2017
- KEJUARAAN PANJAT DINDING
- Havidz"moly"akbar Ketua Umum baru PALASETA terpilih
- Palaseta yang membuat saya Bisa?
Sekelumit Tentang Rock Climbing
Berita Populer
- Teknik Dalam Penelusuran Gua
- Sekelumit Tentang Rock Climbing
- CONTACT PERSON GUNUNG-GUNUNG INDONESIA
- Terjadinya Gua Dan Jenisnya
- Apa itu Caving
Berita Terkait
Olahraga seperti ini adalah nikmat, dan barangkali sedikit egois. Segala kenikmatan pada saat kita menyelesaikan sebuah medan sulit adalah milik kita sendiri, tidak ada sorak sorai, apalagi kalungan medali. Sebaliknya, adanya kecelakaan dalam suatu pendakian adalah karena kelalaian kita sendiri, kurang hati-hati dan kurang memperhitungkan kemampuan diri. Banyak pendaki yang melakukan turun tebing (rappeling / abseiling) dengan melompat dan sangat cepat, ini sangat berbahaya. Untuk kita, sebaiknya menganggap kegiatan panjat tebing sebagai hobi, seperti hobi-hobi lainnya. Sebagai gambaran bisa kita simak perkataan Walter Bonatti, seorang pendaki kawakan dari Italia, saat melakukakn pendakian solo pada dinding yang mengerikan di Swiss. Ketika ia sedang menghadapi kesulitan melewati overhang (dinding menggantung dengan kemiringan > 90 derajat), sebuah pesawat mengitarinya yang rupanya mencarinya. Kehadiran pesawat menekan kesendiriannya : “ Siapa yang mengatakan bahwa mereka melihatku ?, aku berfikir dan merasa bahwa pesawat tersebut adalah bagian dariku, yang kini meninggalkan dan merobek hatiku. Aku mulai sadar bahwa aku lebih suka jika terdapat kesunyian yang mutlak. Semua yang terjadi dalam waktu singkat tadi seakan-akan merupakan usaha akhir untuk menghubungkan diriku dengan kehidupan yang tidak mempunyai arti lagi bagiku. Pesawat itu berputar-putar kemudian meninggalkan diriku seperti mati.”
Akhirnya, marilah kita mencoba lebih mengenal panjat tebing yang nikmat itu. Pada tulisan ini, pembicaraan hanya terbatas pada pembahasan panjat tebing, dengan tidak mengecilkan yang lain, Hill Walking dan Ice/Snow Climbing.
II. KLASIFIKASI PANJAT TEBING