- PALASETA OPEN DONATION
- PALASETA OPEN DONATION #LAWANCOVID-19
- Open Recruitment
- memperingati hari ulang tahun Mahasiswa Pecinta Alam PALASETA STMIK Bani Saleh yang ke - 20 tahun
- Mubes dan Temu Kangen
- HUT KE-XVIII PALASETA STMIK Bani saleh
- JUARA PALASETA CLIMBING COMPETITION 2017
- KEJUARAAN PANJAT DINDING
- Havidz"moly"akbar Ketua Umum baru PALASETA terpilih
- Palaseta yang membuat saya Bisa?
Pendakian Terakhir Norman Edwin
Berita Populer
- Teknik Dalam Penelusuran Gua
- Sekelumit Tentang Rock Climbing
- CONTACT PERSON GUNUNG-GUNUNG INDONESIA
- Terjadinya Gua Dan Jenisnya
- Apa itu Caving
Berita Terkait
Pendakian Terakhir Norman Edwin yang bersama Didiek Samsu seperti yang kita tahu, telah menjadi benar - benar terakhir dan kini telah menggapai puncak tertinggi di sisi Tuhan Yang Maha Kuasa. Kemudian, apa yang terjadi selama empat hari di puncak Aconcagua ketika badai salju mengamuk dan Norman Edwin dan Didiek Samsu berada disana?
Norman Edwin ditemukan di ketinggian 6.650 meter, hanya sekitar 300 meter dari Puncak Aconcagua. Ia telungkup menghadap ke puncak, dalam posisi masih mendaki. Di tangannya masih tergenggam kapak es, dan di punggungnya masih tergendong ransel merah yang di dalamnya tersimpan bendera Mapala UI yang sedianya akan dikibarkannya di puncak. Sampai napas terakhirnya, pendaki berusia 37 tahun itu masih mencoba untuk pantang menyerah.
Berita kematian Norman sampai di Posko Musibah Aconcagua di Jakarta esok harinya, Selasa 3 April 1992. Seorang pegawai Departemen Luar Negeri mengantarkan selembar teleks. Adi Seno, anggota senior Mapala UI yang menginap di Posko, turun ke bawah menerimanya. Tak lama Adi naik ke atas dan menyerahkan teleks itu kepada yang lain tanpa sepatah kata pun. Lalu ia menangis. Semuanya maklum sudah. Adapun bunyi teleks tersebut sebagai berikut:
"Pada hari ini tanggal 2 April pukul 14.15 kami menerima berita dari Direktur Defensa Sipil Mendoza, Dr. Jose Ignacio Ortegala yang memberitakan bahwa Saudara Norman Edwin sudah ditemukan meninggal dunia di Gunung Aconcagua pada ketinggian 6.700 meter...."
Walau sebenarnya setelah tiga hari tidak menerima kabar dari Norman dan Didiek, sudah timbul tanda tanya bagi tim. Awalnya adalah berita faksimile Rudy Nurcahyo, anggo