Filosofi Mendaki Gunung

By Tyas Strova 12 Feb 2014, 14:41:44 WIBPerjalanan

Filosofi Mendaki Gunung

Jika kau ingin tahu lebih jelas mengenai sifat asli orang-orang dekatmu, ajaklah ia mendaki gunung. Di atas sana, kau akan menemukan bahwa kau tidak bisa menyembunyikan karakter aslimu. Kau akan menjadi dirimu sendiri, sepenuhnya.

Jika egois, maka di atas sana kau akan egois. Jika penakut, maka di atas sana kau pun akan banyak diam. Jika kau pengeluh, maka kau tidak akan berhenti mengeluh sepanjang perjalanan. Dari situlah kita akan semakin tahu kekurangan dan kelebihan diri masing-masing, dan kemudian kita bisa saling introspeksi diri.

Ya benar, mendaki gunung tak jauh berbeda dengan kehidupan. Sometimes kita melewati tanjakan yang terjal, hingga kita hampir2 menyerah, terkadang juga kita menyusuri jalanan di tepi jurang, harus hati2 melangkah karena jika tidak berhati2 bisa terpeleset. ketika terpeleset mampukah kita melanjutkan perjalanan, atau memilih mundur dan turun untuk selanjutnya pulang.

Terkadang melewati turunan yang curam, terkadang hanya padang ilalang datar ratusan meter, terkdang harus berhenti untuk melepas lelah setelah perjalanan panjang. Seperti halnya hidup, ketika menempuh perjalanan kita banyak mengeluh karena capek atau menikmati saja pemandangan sekitar, itu adalah pilihan. Dengan jalur yang sama, beban yang sama, sikap pendaki satu denga

Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment

Temukan juga kami di

Ikuti kami di facebook, twitter, Google+, Linkedin dan dapatkan informasi terbaru dari kami disana.

Jejak Pendapat

Bagaimana menurut anda kepengurusan Palaseta Sekarang?
  Sangat Baik
  Baik
  Cukup
  Kurang dari Cukup
  Buruk Sekali

Komentar Terakhir